OUTSIDETHEARC – +Pada hari Jumat, Iran memulai evakuasi komandan dan personel militernya dari Suriah, menurut laporan dari berbagai sumber termasuk The New York Times dan pejabat regional. Langkah ini menunjukkan ketidakmampuan Iran untuk membantu mempertahankan rezim Presiden Bashar al-Assad di tengah serangan balasan dari kelompok pemberontak yang semakin intensif.

Latar Belakang Konflik

Konflik di Suriah telah berlangsung selama 13 tahun, dengan Iran menjadi salah satu pendukung utama rezim Assad. Iran telah mengirimkan milisi dan penasihat militer untuk memperkuat rezim Assad, yang juga didukung oleh Rusia. Namun, situasi di lapangan telah berubah drastis dalam beberapa hari terakhir dengan pemberontak berhasil merebut beberapa kota penting seperti Aleppo, Hama, dan Deir ez-Zor.

Alasan Evakuasi

Evakuasi ini dilakukan sebagai respons terhadap kemajuan pesat yang dicapai oleh kelompok pemberontak. Menurut analis Iran, Mehdi Rahmati, Iran menyadari bahwa mereka tidak dapat mengelola situasi di Suriah saat ini dengan operasi militer, dan opsi tersebut tidak lagi dipertimbangkan. Rahmati juga mencatat frustrasi Iran terhadap kurangnya semangat tempur di kalangan pasukan Suriah. “Iran tidak dapat berperang sebagai kekuatan penasihat dan pendukung jika pasukan Suriah sendiri tidak ingin bertempur,” tambahnya.

Detail Evakuasi

Evakuasi melibatkan anggota elit Quds Force, bagian dari Garda Revolusi Iran, serta staf diplomatik dan warga sipil. Mereka dipindahkan ke negara tetangga seperti Irak dan Lebanon, dengan beberapa terbang langsung ke Teheran. Evakuasi ini dilakukan dari basis-basis Iran dan kedutaan besar di Damaskus.

Dampak pada Rezim Assad

Evakuasi ini menandai pergeseran signifikan dalam dinamika konflik Suriah. Tanpa dukungan Iran, rezim Assad mungkin semakin bergantung pada Rusia. Namun, Rusia sendiri terikat dengan komitmen di Ukraina, yang membatasi kemampuan mereka untuk memberikan dukungan penuh kepada Assad. Brian Carter dari American Enterprise Institute menyatakan bahwa dukungan Rusia yang terbatas tidak mungkin membalikkan keadaan secara signifikan.

Reaksi Internasional

Langkah Iran ini juga menarik perhatian internasional. Para analis berspekulasi bahwa tanpa dukungan Iran, rezim Assad mungkin semakin terisolasi. Rusia telah menyatakan niatnya untuk terus mendukung pemerintah Assad, tetapi keterlibatan mereka tetap terbatas karena fokus pada perang di Ukraina.

Penolakan Iran

Meskipun ada laporan tentang evakuasi, Iran melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ismail Baghaei, menyangkal bahwa mereka mengevakuasi diplomat dari Suriah. Baghaei menyatakan bahwa misi diplomatik Iran di Damaskus terus beroperasi. Namun, laporan dari berbagai sumber tetap menunjukkan bahwa evakuasi telah terjadi.

Kesimpulan

Evakuasi komandan dan personel militer Iran dari Suriah menandai titik balik dalam konflik yang telah berlangsung lama. Dengan kehilangan dukungan dari salah satu sekutu utamanya, rezim Assad menghadapi tantangan yang semakin besar untuk mempertahankan kekuasaannya. Sementara itu, Iran tampaknya mengalihkan fokusnya untuk melindungi aset-asetnya di tengah meningkatnya tekanan dari kelompok pemberontak dan serangan Israel.