OUTSIDETHEARC – Perang Suriah telah menjadi salah satu konflik paling berdarah dan kompleks di abad ke-21. Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), turut menyoroti perang ini dan menyebut-nyebut konsep “absolute power” yang melekat pada rezim Bashar Al Assad.
Kekuasaan Mutlak Bashar Al Assad
Bashar Al Assad, yang menggantikan ayahnya Hafez Al Assad pada tahun 2000, awalnya dianggap sebagai reformis. Namun, ketika protes damai meletus pada tahun 2011, Assad menunjukkan sikap represif yang brutal, menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan perlawanan. Kekuasaan mutlak ini ditandai oleh kontrol tanpa batas dan penggunaan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan.
Kejatuhan Assad dan Implikasinya
Kejatuhan Assad dalam waktu singkat, hanya dalam delapan hari, mengejutkan banyak pihak. SBY menyebut ini sebagai “game changer” yang tidak hanya mempengaruhi Timur Tengah tetapi juga geopolitik global. Kejatuhan Assad membuka pintu bagi berbagai skenario, termasuk kemungkinan kebangkitan radikalisme dan perubahan tatanan kekuasaan di kawasan tersebut.
Dampak Geopolitik
Kejatuhan Assad juga mengubah dinamika geopolitik di Timur Tengah. Amerika Serikat meningkatkan kehadiran militernya di kawasan, sementara Rusia menarik mundur kekuatan militernya dari Suriah. Langkah-langkah ini mencerminkan perubahan strategi besar dalam menghadapi situasi regional yang kian kompleks.
Analisis SBY
SBY menganalisis bahwa kejatuhan Assad adalah bagian dari gelombang Arab Spring yang berusaha mengakhiri kekuasaan otoriter. Ia menyebut bahwa sepanjang sejarah, selalu ada kekuatan rakyat yang menolak kekuasaan mutlak. Kejatuhan Assad mungkin menjadi tanda bahwa dunia sedang bergerak menuju tatanan baru yang lebih demokratis.
Kesimpulan
Perang Suriah dan kejatuhan Bashar Al Assad adalah peristiwa yang memiliki implikasi besar bagi kawasan Timur Tengah dan dunia. SBY menyoroti bahwa kekuasaan mutlak seperti yang dimiliki Assad sering kali berujung pada perlawanan dan kehancuran. Kejatuhan Assad mungkin menjadi awal dari perubahan besar dalam tatanan politik di Suriah dan kawasan sekitarnya. Dunia harus siap menghadapi tantangan baru yang muncul dari perubahan ini.