Setelah tragedi link slot777 meninggalnya petinju super middleweight Ghana, Ernest Akushey, pada usia 32 tahun, otoritas tinju negara tersebut mengambil langkah tegas dengan menangguhkan seluruh aktivitas tinju di Ghana. Keputusan ini diumumkan oleh Otoritas Olahraga Nasional (NSA) Ghana pada 25 September 2025, hanya beberapa hari setelah Akushey meninggal dunia di Rumah Sakit LEKMA di Teshie, Accra.
Kronologi Kejadian
Ernest Akushey, yang dikenal dengan julukan “Bahubali”, bertanding melawan Jacob Dickson di Bukom Boxing Arena pada 12 September 2025. Dalam pertarungan tersebut, Akushey dihentikan pada ronde kedelapan. Setelah pertandingan, ia dirawat di rumah sakit dan didiagnosis menderita malaria. Namun, selama perawatan, ditemukan beberapa masalah medis lain yang lebih serius. Meskipun upaya medis dilakukan, Akushey meninggal dunia pada 23 September 2025.
Tanggapan Otoritas dan Langkah Keamanan
Menanggapi kejadian ini, NSA Ghana bekerja sama dengan Kementerian Olahraga dan Rekreasi untuk menangguhkan semua aktivitas tinju di negara tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan para atlet tinju di Ghana. Selain itu, NSA juga mengumumkan rencana untuk mereformasi sistem medis, teknis, dan regulasi dalam dunia tinju guna meningkatkan standar keselamatan dan profesionalisme olahraga ini.
Reformasi dan Rencana Ke Depan
Sebelum tragedi ini, NSA telah merencanakan dan hampir menyelesaikan sebuah “rencana lima tahun” untuk pengembangan dan keselamatan tinju di Ghana. Rencana ini mencakup pembentukan Komite Manajemen Sementara yang terdiri dari sembilan anggota yang bertugas untuk memperkuat prosedur medis dan teknis dalam pertandingan tinju. Dengan adanya tragedi ini, rencana tersebut menjadi semakin mendesak untuk diimplementasikan.
Dampak Sosial dan Budaya
Kematian Akushey bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan penggemarnya, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat Ghana akan pentingnya keselamatan dalam olahraga tinju. Sebagai olahraga yang memiliki risiko tinggi, tinju memerlukan perhatian khusus terhadap aspek medis dan keselamatan atlet. Tragedi ini juga menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat dan pelatihan yang memadai bagi para petinju dan tim medis yang terlibat.