OUTSIDETHEARC – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan penelusuran Google yang mencatat nilai tukar rupiah menguat tajam dibandingkan dolar AS dan Euro. Kondisi tersebut diduga karena Google mengalami kesalahan teknis. Berdasarkan pantauan, nilai tukar 1 Euro tercatat Rp 8.348 dalam penelusuran Google, sementara kurs transaksi Bank Indonesia mencatat nilai tukar mata uang Eropa tersebut berada di level Rp 17.033 per Euro12.
Kesalahan Google
Google mengakui bahwa kesalahan informasi nilai tukar dari rupiah ke dolar AS dan Euro pada hasil pencarian di Google Search berasal dari data konversi pihak ketiga. “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” kata perwakilan Google dalam keterangan tertulis245.
Respons Bank Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa nilai yang tercantum di Google tersebut bukan merupakan level yang seharusnya. BI telah menghubungi Google untuk mengkoreksi hasil tersebut. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan1210.
Dampak pada Masyarakat
Kesalahan ini membuat banyak warganet bingung dan terkejut melihat nilai tukar rupiah yang tiba-tiba menguat secara signifikan. Banyak yang menduga Google mengalami gangguan atau eror dalam mengonversi mata uang, khususnya antara mata uang dolar dan rupiah serta Euro dan rupiah36.
Penjelasan dari Google
Setelah menerima laporan ketidakakuratan, Google telah meminta penyedia data untuk segera memperbaiki kesalahan informasi tersebut. “Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” kata perwakilan Google245.
Kesimpulan
Kesalahan teknis yang terjadi pada Google Search menunjukkan betapa pentingnya keakuratan data dalam konversi mata uang. Meskipun kesalahan ini tidak berdampak langsung pada transaksi keuangan, namun dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Bank Indonesia dan Google telah bekerja sama untuk segera memperbaiki kesalahan tersebut dan memberikan informasi yang akurat kepada publik.