OUTSIDETHEARC – Sony Pictures telah merilis beberapa film dalam Spider-Man Universe mereka, termasuk “Madame Web” dan “Kraven the Hunter”. Namun, film-film ini sering kali mendapatkan kritikan tajam baik dari kritikus maupun penonton. Dalam artikel ini, kita akan melihat pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan “Madame Web” dan bagaimana sutradara “Kraven the Hunter” berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Kegagalan Madame Web

“Madame Web” dirilis pada Februari 2024 dan langsung mendapatkan kritikan negatif dari berbagai pihak. Film ini memiliki skor Rotten Tomatoes yang sangat rendah, yaitu hanya 11%, dan pendapatan box office yang jauh di bawah ekspektasi. Kritik utama yang ditujukan kepada film ini adalah plot yang tidak kohesif, karakter yang kurang berkembang, dan pemasaran yang dianggap menyesatkan.

Pelajaran dari Madame Web

  1. Plot yang Kohesif: Salah satu masalah utama “Madame Web” adalah plotnya yang terasa terlalu rumit dan tidak kohesif. Sutradara “Kraven the Hunter”, J.C. Chandor, menyadari pentingnya memiliki plot yang jelas dan terfokus. Dalam wawancara, Chandor menyatakan bahwa ia berusaha untuk membuat cerita yang lebih sederhana dan mudah diikuti oleh penonton.
  2. Pengembangan Karakter: Karakter utama dalam “Madame Web” dianggap kurang menarik dan kurang berkembang. Chandor berusaha untuk menghindari masalah ini dengan memberikan perhatian lebih pada pengembangan karakter Kraven the Hunter. Ia ingin memastikan bahwa penonton dapat memahami dan merasakan konflik internal yang dihadapi oleh Kraven.
  3. Pemasaran yang Jujur: Pemasaran “Madame Web” dianggap menyesatkan karena memberikan harapan yang tidak sesuai dengan hasil akhir film. Chandor berusaha untuk lebih transparan dalam pemasaran “Kraven the Hunter”, dengan menekankan bahwa film ini akan memberikan pengalaman yang lebih autentik dan sesuai dengan harapan penonton.

Kraven the Hunter: Harapan Baru

“Kraven the Hunter” diharapkan menjadi penebus kesalahan dari film-film sebelumnya dalam Spider-Man Universe Sony. Film ini akan menampilkan Aaron Taylor-Johnson sebagai Sergei Kravinoff, seorang pemburu yang menjadi salah satu musuh bebuyutan Spider-Man. Berikut adalah beberapa poin penting yang membuat “Kraven the Hunter” diharapkan dapat berhasil:

  1. Durasi Film yang Lebih Panjang: “Kraven the Hunter” memiliki durasi 119 menit dan 30 detik, menjadikannya film terpanjang dalam Spider-Man Universe Sony. Durasi yang lebih panjang ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak waktu untuk pengembangan cerita dan karakter.
  2. Aksi dan Ketegangan: Chandor berjanji bahwa “Kraven the Hunter” akan menampilkan aksi yang intens dan ketegangan yang konsisten sepanjang film. Ini diharapkan dapat menarik penonton yang mencari pengalaman sinematik yang lebih mendalam dan menegangkan.
  3. Karakter yang Menarik: Aaron Taylor-Johnson menyatakan bahwa ia tertarik dengan kompleksitas karakter Kraven. Ia berharap bahwa penonton dapat melihat sisi manusiawi dari karakter ini dan merasakan konflik internal yang dihadapinya.

Kesimpulan

“Madame Web” adalah contoh nyata dari bagaimana film superhero bisa gagal jika tidak memperhatikan elemen-elemen penting seperti plot yang kohesif, pengembangan karakter, dan pemasaran yang jujur. Sutradara “Kraven the Hunter”, J.C. Chandor, telah belajar dari kesalahan ini dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan fokus pada plot yang lebih sederhana, pengembangan karakter yang mendalam, dan pemasaran yang transparan, “Kraven the Hunter” diharapkan dapat menjadi penebus kesalahan dan membawa harapan baru bagi Spider-Man Universe Sony.