OUTSIDETHEARC – Banjir yang melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, telah menyebabkan ribuan warga mengungsi. Selain menghadapi kondisi hidup yang sulit, para pengungsi juga harus berjuang melawan berbagai penyakit, terutama penyakit kulit. Fasilitas medis yang terbatas membuat situasi semakin memprihatinkan.
Kondisi Pengungsi
Sebanyak 140 jiwa di Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, terpaksa mengungsi akibat banjir. Para pengungsi mengaku telah terserang penyakit kulit, demam, hingga muntah-muntah. Menurut koordinator pengungsi bernama Iding, hampir 80 persen pengungsi telah terkena penyakit kulit.
Penyakit yang Menyerang
Penyakit kulit menjadi masalah utama yang dihadapi para pengungsi. Selain itu, penyakit lain seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) juga sering muncul di tempat pengungsian. Kondisi lingkungan yang kotor dan penuh sesak turut menyebarkan penyakit ini.
Keterbatasan Fasilitas Medis
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para pengungsi adalah keterbatasan fasilitas medis. Tim medis tidak standby selama 24 jam, dan minimnya tenaga medis di lokasi pengungsian membuat penanganan medis menjadi sulit. Iding mengatakan bahwa pihak Puskesmas Pagelaran merekomendasikan pengungsi yang sakit parah untuk dibawa ke puskesmas, namun kendaraan dan fasilitas di lapangan sangat terbatas, terutama saat cuaca hujan.
Dampak Banjir terhadap Mobilitas
Banjir yang melanda 18 kecamatan di Kabupaten Pandeglang juga memutuskan akses jalan, memaksa warga untuk menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Warga seperti Wandi dan Rudi terpaksa membayar Rp 20 ribu sekali menyeberang, dan akses jalan telah terputus selama empat hari.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eniyati, mengimbau warga untuk mewaspadai potensi kemunculan penyakit seperti diare, Demam Berdarah Dengue (DBD), dan penyakit kulit. Eniyati menekankan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat jika timbul gejala penyakit.
Kesimpulan
Para pengungsi banjir di Pandeglang menghadapi berbagai tantangan kesehatan, terutama penyakit kulit, dengan fasilitas medis yang sangat terbatas. Upaya pencegahan dan penanganan penyakit harus segera dilakukan untuk mengurangi dampak lebih lanjut dari bencana ini. Pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan dukungan medis dan logistik untuk membantu para pengungsi mengatasi krisis kesehatan ini.