OUTSIDETHEARC – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kronologi penembakan yang melibatkan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) dan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan. Insiden ini mengejutkan masyarakat dan memunculkan banyak pertanyaan mengenai latar belakang serta penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kronologinya.

Insiden penembakan terjadi pada tanggal 21 November 2024, ketika Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Randi, mengalami penembakan yang diduga dilakukan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, Kompol Adi. Peristiwa ini terjadi di lingkungan Polres Solok Selatan, di mana kedua pejabat tersebut tengah menjalani tugas dinas.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa, menjelaskan bahwa insiden ini merupakan hasil dari kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya, terkait dengan penanganan kasus yang sedang ditangani oleh Polres Solok Selatan. Masyarakat perlu memahami bahwa situasi ini tidak mencerminkan kinerja kepolisian secara keseluruhan, namun lebih kepada masalah internal yang harus segera diselesaikan.

Menurut keterangan Kapolda, berikut adalah kronologi kejadian yang terjadi pada malam penembakan:

  • Pukul 18:30 WIB: AKP Randi dan Kompol Adi terlibat dalam diskusi mengenai penanganan kasus yang sedang berjalan. Diskusi ini berlangsung di ruang kerja Kasat Reskrim.
  • Pukul 19:00 WIB: Diskusi mulai memanas, dan terjadi ketegangan antara kedua pejabat. Beberapa anggota polisi yang berada di sekitar lokasi kemudian mencoba untuk meredakan situasi.
  • Pukul 19:15 WIB: Dalam keadaan emosional, Kompol Adi mengeluarkan senjata api dinasnya dan menembakkan satu kali peluru ke arah AKP Randi. Peluru tersebut mengenai bagian lengan kanan Randi.
  • Pukul 19:30 WIB: Anggota kepolisian lainnya segera membawa AKP Randi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kapolda Sumbar dan pejabat tinggi kepolisian lainnya segera menuju lokasi untuk memantau situasi dan melakukan investigas.

Kapolda Sumbar menyampaikan bahwa setelah insiden tersebut, Polda Sumbar segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden penembakan ini secara mendalam. Kompol Adi telah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kapolda juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada AKP Randi dalam proses pemulihan kesehatan. Selain itu, Polda Sumbar berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anggota kepolisian mematuhi prosedur operasional standar dalam menjalankan tugas dan menjaga ketertiban di lingkungan internal kepolisian.

Insiden ini memicu reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk para pengamat dan aktivis yang menilai pentingnya transparansi dan akuntabilitas di tubuh kepolisian. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki komunikasi internal di antara anggotanya untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Kapolda Sumbar mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Ia juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah masing-masing. Kejadian penembakan yang melibatkan Kabag Ops dan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan adalah sebuah insiden tragis yang perlu ditangani dengan serius. Polda Sumbar berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara tuntas dan transparan. Diharapkan, dengan adanya penjelasan dari Kapolda, masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi dan tetap mempercayai institusi kepolisian dalam menjalankan tugasnya.