OUTSIDETHEARC – Jessica Iskandar, aktris dan presenter terkenal di Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan perasaan mendalamnya setelah jenazah ayahnya dikremasi. Dalam sebuah pengakuan yang emosional, Jessica mengungkapkan penyesalan dan perasaan bersalahnya, serta harapannya agar ayahnya dapat menerima dirinya apa adanya. Berikut adalah detail lengkap mengenai pengakuan Jessica Iskandar dan dampaknya terhadap dirinya.
Pengakuan Emosional Jessica Iskandar
Jessica Iskandar mengungkapkan perasaan mendalamnya dalam sebuah wawancara dengan media. Ia mengaku merasa bersalah dan malu karena tidak dapat memenuhi harapan ayahnya semasa hidup. “Aku salah, buat malu, papa terima aku,” ujar Jessica dengan suara bergetar. Pengakuan ini menunjukkan betapa dalamnya penyesalan yang dirasakan oleh Jessica.
Hubungan dengan Ayah
Jessica Iskandar selalu terbuka tentang hubungannya dengan ayahnya, yang merupakan sosok penting dalam hidupnya. Ayah Jessica adalah seorang pengusaha sukses yang selalu mendukung karir dan kehidupan pribadi Jessica. Namun, seperti banyak hubungan ayah-anak, mereka juga mengalami pasang surut dalam hubungan mereka. Jessica mengaku bahwa ada banyak momen di mana ia merasa tidak dapat memenuhi harapan ayahnya, yang membuatnya merasa bersalah dan malu.
Proses Kremasi
Setelah ayah Jessica meninggal dunia, keluarga memutuskan untuk mengkremasi jenazahnya. Proses kremasi ini dilakukan dengan penuh hormat dan sesuai dengan keinginan keluarga. Namun, bagi Jessica, momen ini menjadi sangat emosional dan penuh dengan perasaan campur aduk. “Aku merasa kehilangan, tapi juga lega karena papa tidak lagi merasakan sakit,” ujar Jessica.
Penyesalan dan Harapan
Jessica mengaku bahwa penyesalan terbesarnya adalah tidak dapat memperbaiki hubungan dengan ayahnya sebelum ia meninggal. “Aku selalu berharap bisa lebih baik lagi, bisa membuat papa bangga,” ujarnya. Meskipun demikian, Jessica berharap bahwa ayahnya dapat menerima dirinya apa adanya dan memaafkan segala kesalahan yang telah ia perbuat.
Dukungan dari Keluarga dan Teman
Dalam masa-masa sulit ini, Jessica mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya. Mereka memberikan kekuatan dan semangat kepada Jessica untuk terus maju dan menghadapi masa depan dengan positif. “Aku sangat bersyukur memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu ada untukku,” ujar Jessica.
Pelajaran yang Didapat
Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi Jessica. Ia menyadari betapa pentingnya menghargai setiap momen bersama orang-orang yang dicintai dan berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik. “Aku belajar bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa berusaha untuk menjadi lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Pengakuan emosional Jessica Iskandar tentang penyesalan dan perasaan bersalahnya setelah jenazah ayahnya dikremasi menunjukkan betapa dalamnya hubungan antara ayah dan anak. Meskipun merasa bersalah dan malu, Jessica berharap bahwa ayahnya dapat menerima dirinya apa adanya. Dukungan dari keluarga dan teman-teman menjadi kekuatan bagi Jessica untuk terus maju dan menghadapi masa depan dengan positif. Pengalaman ini juga memberikan banyak pelajaran berharga bagi Jessica tentang pentingnya menghargai setiap momen bersama orang-orang yang dicintai.