outsidethearc.com

outsidethearc.com – Penginderaan jauh yang dilakukan oleh satelit Luojia-3 dan Dongfang Huiyan Gaofen-1 telah memberikan analisis mendalam mengenai skala kerusakan di wilayah Palestina pasca-serangan militer Israel. Kedua satelit ini merupakan hasil riset dan pengembangan oleh Universitas Wuhan dan Badan Antariksa Nasional Tiongkok, dan diterjunkan sebelum eskalasi konflik di Jalur Gaza.

Metodologi Penginderaan dan Analisis Kerusakan

Penelitian yang disajikan oleh Profesor Li Deren dari Universitas Wuhan pada Konferensi Antariksa China menyoroti penggunaan teknologi penginderaan jarak jauh untuk mengevaluasi kerusakan urban dan agraria di Jalur Gaza. Analisis citra satelit mengindikasikan bahwa sekitar 60 persen dari bangunan di wilayah tersebut telah hancur dalam enam bulan terakhir, serta menyediakan data yang menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah kerusakan sejak Oktober tahun sebelumnya.

Analisis Kerusakan Regional di Jalur Gaza

Penelitian lebih lanjut membuktikan adanya perbedaan tingkat kerusakan di antara berbagai wilayah di Gaza, dengan Kota Gaza mengalami kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan wilayah lainnya seperti Kota Deir al Balah. Ini ditunjukkan oleh data yang mencatat 3.747 kawah rudal yang teridentifikasi per tanggal 2 Maret 2024.

Perbandingan Historis: Dampak Konflik di Gaza Dibanding Nagasaki

Analisis komparatif yang dilakukan oleh satelit ini menunjukkan bahwa kerusakan di Jalur Gaza, yang memiliki luas 365 km persegi, telah melampaui tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh bom atom di Nagasaki pada tahun 1945, menandakan besarnya dampak konflik terkini.

Inovasi Teknologi Satelit Tiongkok

Pengembangan Luojia-3 yang dilakukan oleh Universitas Wuhan telah menciptakan satelit penginderaan jauh dengan kemampuan pencitraan multi-mode tingkat sub-meter yang canggih. Sementara itu, Dongfang Huiyan Gaofen-1, menawarkan kapabilitas pengamatan Near-Real-Time yang esensial untuk aplikasi seperti pencegahan bencana, pemetaan geografis, dan survei lingkungan.

Temuan yang dihasilkan oleh kedua satelit ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam bidang penginderaan jauh dan memberikan data kritikal yang menginformasikan tentang dampak konflik di Jalur Gaza. Dampak teknologi penginderaan jauh ini tidak hanya terbatas pada kemajuan ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi yang luas dalam dokumentasi, pemahaman, dan respons terhadap situasi krisis kemanusiaan.