OUTSIDETHEARC – Suriname, sebuah negara kecil di pesisir utara Amerika Selatan, menawarkan keragaman kuliner yang kaya dan unik, mencerminkan mozaik budaya yang terdiri dari pengaruh Afrika, Amerindian, Asia, Eropa, dan India. Ibukota Suriname, Paramaribo, adalah pusat tempat berbagai tradisi kuliner bersatu, memberikan pengalaman gastronomi yang memikat bagi siapa saja yang berkesempatan mencicipinya. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang makanan-makanan favorit yang menggugah selera dan membentuk identitas kuliner Paramaribo.

Roti dengan Curry

Salah satu makanan terpopuler di Paramaribo adalah roti, sejenis flatbread yang disajikan bersama curry. Roti sering diisi dengan kari kentang dan channa (kacang chickpea), kadang-kadang ditambah dengan potongan daging ayam, domba, atau bebek. Makanan ini merupakan warisan dari para pekerja kontrak Hindustan yang membawa resep dan tradisi kuliner mereka ke Suriname.

Pom

Pom adalah hidangan khas Suriname yang berasal dari komunitas Yahudi-Portugis di negara tersebut. Hidangan ini terbuat dari umbi-umbian lokal yang dikenal sebagai “pomtayer”, yang dipanggang bersama dengan daging ayam atau lainnya dan tomat, bawang, dan rempah-rempah lainnya. Rasanya yang unik dan teksturnya yang lembut membuat hidangan ini menjadi salah satu favorit di antara penduduk setempat.

Moksi Alesi

Moksi Alesi, yang dalam bahasa lokal berarti “nasi campur”, adalah hidangan yang menggabungkan berbagai bahan seperti nasi, kacang-kacangan, sayuran, dan kadang-kadang ikan atau daging. Hidangan ini mencerminkan pengaruh kuliner Afrika dan merupakan contoh sempurna dari cara masakan Suriname yang menggabungkan berbagai bahan menjadi satu piring yang harmonis.

Bakabana

Bakabana adalah pisang goreng yang populer sebagai camilan di Suriname. Pisang manis ini dibalut dengan adonan dan digoreng hingga keemasan dan biasanya disajikan dengan saus picante berbasis tamarind atau saus lainnya. Camilan ini mencerminkan pengaruh kuliner dari Indonesia, khususnya Jawa, yang penduduknya juga membentuk bagian dari tapestri etnis Suriname.

Her’heri

Her’heri merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari kombinasi ubi manis, pisang, dan ikan asin. Hidangan ini sering dikaitkan dengan perayaan Keti Koti, yang menandai penghapusan perbudakan di Suriname. Her’heri memiliki makna budaya yang dalam dan merepresentasikan kekuatan dan ketahanan leluhur Suriname.

BB met R

Singkatan dari “Bruine Bonen met Rijst” yang berarti “kacang merah dengan nasi”, hidangan ini merupakan contoh nyata dari masakan khas Creole di Suriname. Kacang merah yang dimasak dengan daging sapi atau babi, saus tomat, dan bumbu-bumbu khas disajikan bersama nasi putih. Sederhana namun kaya rasa, BB met R adalah pilihan makan siang yang populer di kalangan penduduk setempat.

Masakan Jawa

Suriname juga memiliki komunitas besar warga keturunan Jawa, yang masakannya telah menjadi bagian integral dari kuliner nasional. Nasi goreng, bami (mie goreng), dan saté adalah beberapa contoh masakan Jawa yang telah diadaptasi menjadi favorit lokal.

Penutup

Kuliner Paramaribo adalah sebuah perjalanan rasa yang mengesankan, di mana setiap hidangan memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Suriname yang beragam. Dari roti dan curry hingga pom dan her’heri, makanan di Suriname adalah cerminan dari sejarah kolonial, perdagangan budak, dan migrasi yang telah membentuk negara ini. Bagi pengunjung dan penduduk setempat, makanan tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang memahami dan merayakan identitas kolektif yang terwujud melalui setiap suapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *