Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan kognitif yang cukup serius hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia yang paling umum, tetapi ada berbagai jenis lain. Walaupun risiko demensia meningkat dengan usia, penelitian menunjukkan bahwa ada strategi yang dapat mengurangi risiko terjadinya demensia atau memperlambat kemajuannya. Strategi berikut didukung oleh bukti ilmiah dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pengurangan Risiko Demensia:
- Pola Makan Sehat:
- Adopsi pola makan Mediterania atau diet DASH yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan asam lemak omega-3, serta rendah lemak jenuh dan gula, terbukti mendukung kesehatan otak.
- Konsumsi antioksidan melalui makanan, yang dapat membantu melawan kerusakan sel oleh radikal bebas.
- Aktivitas Fisik:
- Olahraga teratur, yang dapat meliputi aktivitas aerobik seperti berjalan cepat, berenang, atau bersepeda, terbukti mengurangi risiko demensia.
- Rekomendasi umum adalah setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang setiap minggunya.
- Pengelolaan Faktor Risiko Kardiovaskular:
- Mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan faktor risiko kardiovaskular lainnya dikaitkan dengan penurunan risiko demensia.
- Pemeriksaan kesehatan reguler dan pengelolaan kondisi ini dengan bantuan profesional kesehatan sangat penting.
- Pendidikan dan Pembelajaran Sepanjang Hayat:
- Pendidikan dan terlibat dalam pembelajaran sepanjang hayat dapat meningkatkan ‘reservasi kognitif’ yang membantu melindungi otak.
- Aktivitas yang menantang otak seperti membaca, bermain alat musik, atau belajar bahasa baru dapat membantu.
- Pengurangan Konsumsi Alkohol:
- Konsumsi alkohol yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.
- Mengurangi asupan alkohol ke tingkat yang moderat atau lebih rendah dapat mengurangi risiko ini.
- Berhenti Merokok:
- Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko demensia.
- Berhenti merokok dapat mengurangi risiko tersebut dan memiliki manfaat kesehatan yang luas.
- Kesehatan Mental dan Pengurangan Stres:
- Stres kronis dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat meningkatkan risiko demensia.
- Strategi seperti meditasi, latihan pernapasan, dan terapi perilaku kognitif dapat membantu mengelola stres.
- Tidur yang Cukup dan Berkualitas:
- Tidur yang buruk, terutama apnea tidur, dapat meningkatkan risiko demensia.
- Pastikan mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam.
- Interaksi Sosial:
- Keterlibatan sosial dan memiliki jaringan dukungan yang kuat dapat membantu menjaga fungsi kognitif.
- Bergabung dengan kelompok atau komunitas dapat memberikan manfaat sosial dan emosional.
- Pengelolaan Berat Badan:
- Obesitas, terutama di pertengahan hidup, dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.
- Mengelola berat badan melalui diet yang sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko.
- Pemeriksaan dan Pengobatan Gangguan Pendengaran:
- Gangguan pendengaran di pertengahan hidup telah dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi.
- Pemeriksaan pendengaran rutin dan penggunaan alat bantu dengar bila diperlukan dapat membantu.
Kesimpulan:
Mengurangi risiko demensia melibatkan pendekatan gaya hidup yang komprehensif, yang mencakup diet sehat, olahraga teratur, pengelolaan faktor risiko kardiovaskular, pendidikan sepanjang hayat, dan kesehatan mental. Meskipun tidak ada jaminan untuk mencegah demensia sepenuhnya, mengadopsi strategi ini dapat membantu menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif. Penting untuk mulai menerapkan kebiasaan sehat ini sejak dini dan mempertahankannya sepanjang hidup. Untuk rekomendasi yang lebih personal dan berdasarkan kondisi kesehatan individu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan.