Dalam wawancara terbaru, Veddriq menegaskan bahwa target utamanya adalah mempertahankan dominasi di level Asia, bukan hanya di kawasan Asia Tenggara. Ia sadar bahwa persaingan di Asian Games jauh lebih ketat, terutama dengan hadirnya atlet-atlet tangguh dari China, Korea Selatan, dan Jepang. Karena itu, ia memutuskan untuk menyusun program latihan Mahjong Ways 2 khusus yang lebih intensif dan terukur.
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mendukung penuh langkah Veddriq. Mereka menilai, keputusan ini strategis untuk menjaga performa sang juara dunia tetap stabil hingga 2026. Pelatih kepala FPTI bahkan menyebut, absennya Veddriq di SEA Games adalah bagian dari strategi jangka panjang, bukan tanda mundur dari kompetisi.
Selama masa persiapan, Veddriq berencana mengikuti beberapa turnamen internasional dan latihan di luar negeri guna mengasah teknik serta memperkuat mental bertanding. Ia menargetkan mampu memecahkan rekor waktu pribadi sekaligus menjaga konsistensi di nomor speed, yang menjadi andalannya.
Keputusan Veddriq ini menunjukkan kedewasaan dalam kariernya sebagai atlet profesional. Alih-alih mengejar medali jangka pendek, ia memilih membangun fondasi kuat untuk prestasi lebih besar di ajang bergengsi Asian Games 2026. Jika persiapannya berjalan mulus, bukan tidak mungkin Veddriq kembali mengharumkan nama Indonesia di panggung Asia, bahkan dunia.